Delapan Sifat Hamba Allah yang Pemurah
Delapan (8) Sifat Ibadurrahman (Hamba Allah yang Maha Pemurah)
Segala puji bagi Allah, sholawat dan
salam atas Rasulullah, keluarga serta pengikutnya.
Mulai ayat ke 63 sampai akhir surat
25 [Al Furqan], disebutkan sifat-sifat Ibadurrahman (Hamba Allah yang
Maha Permurah). Seorang Ibadurrahman memiliki sifat-sifat begitu yang
mulia. Semoga kita bisa mencontohnya. Sifat-sifat tersebut yaitu:
- 1. Tawadhu’ dan bijaksana
Allah berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ
هَوْناً وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَاماً
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan.
(QS Al Furqan: 63)
Sifat Ibadurrahman yang pertama
adalah berikap tawadhu’ baik terhadap Khaliq maupun makhluq. Tidak berjalan di
atas muka bumi dengan sombong dan takabur. Mereka juga bersifat bijaksana dan
lemah lembut. Al Hasan mengatakan, “Jika ada orang jahil menggoda/mengganggu
mereka maka mereka tidak membalas (dengan berbuat kejahilan).” [Lihat
Tafsir Baghawi]
- 2. Gemar qiyamul lail
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّداً وَقِيَاماً
Dan orang yang melalui malam hari
dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS Al Furqan: 64)
Sifat Ibadurrahman yang kedua
adalah gemar sholat malam. Syaikh Sa’diy rahimahullah mengatakan, “Yaitu
orang banyak mengerjakan sholat malam, ikhlas dalam mengerjakannya serta
merendahkan diri dihadapan Tuhannya. Sebagaimana firmaNya,” Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo’a kepada Rabbnya dengan penuh rasa
takut dan harap (QS as Sajdah: 16).”
- 3. Berlindung dari adzab neraka
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ
جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَاماً
Dan orang-orang yang berkata: “Ya
Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah
kebinasaan yang kekal”. (QS Al
Furqan: 65)
Seorang ibadurrahman senantiasa
berlindung kepada Allah agar terhindar hal-hal yang dapat menjerumuskan ke
dalam neraka. Andaikata mereka telah melakukan suatu dosa atau kesalahan yang
dapat menjerumuskan kepada api neraka maka mereka meminta ampunan kepada Allah.
- 4. Pertengahan dalam membelanjakan harta (tidak kikir, tidak boros)
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ
يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَاماً
Dan orang-orang yang apabila
membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (QS Al Furqan: 67)
Seorang Ibadurrahman selalu
bersikap pertengahan (moderat) dalam membelanjakan harta, tidak berlebihan, tidak
pula kikir. Imam Baghawi mengatakan dalam tafsirnya, “Sebagian ahli ilmu
mengatakan yang disebut isrof yaitu bersikap melebihi batas dalam membelanjakan
harta, bahkan bisa sampai dalam kategori tabdzir (menyia-yiakan harta). Adapun
iqtar yaitu kurang dari batas yang semestinya (dalam membelanjakan harta)”
- 5. Tidak berbuat syirik, membunuh, dan berzina
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا
يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ
Dan orang-orang yang tidak menyembah
tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. (QS Al Furqan: 68)
Seorang hamba Allah yang baik
senantiasa berusaha menjauhi dosa dan maksiat apalagi yang termasuk dosa-dosa
besar. Diantara dosa yang paling besar adalah syirik, membunuh (tanpa hak) dan
zina. Abdullah bin Mas’ud mengatakan, Ada seorang laki-laki bertanya,
“Wahai Rasulullah dosa apa yang paling besar disisi Allah?” Rasulullah
menjawab, “Engkau menjadikan bagi Allah tandingan, padahal Dialah yang telah
menciptakanmu.” Lalu orang tersebut bertanya lagi, “Lalu apa?” Rasulullah
menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” Orang
tersebut bertanya lagi “Lalu apa lagi?” Rasulullah menjawab, “Engkau
berzina dengan istri tetanggamu.” Lalu Allah pun membenarkan (perkataan
Rasulullah) dengan menurunkan ayat “Dan orang-orang yang tidak menyembah selain
Allah…(ayat diatas). [Lihat Tafsir Baghawi]
- 6. Berpaling dari perkara haram atau sia-sia dan menjaga kehormatan diri
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا
بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَاماً
Dan orang-orang yang tidak
menghadiri az Zuur (hal-hal yang haram), dan apabila mereka bertemu dengan
(orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka
lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (QS Al Furqan: 72)
Seorang Ibadurrahman berusaha
senantiasa menjaga kesucian dirinya. Ia selalu berusaha menghindar dari
perkara-perkara yang haram dan tidak sibuk dengan perkara yang sia-sia.
- 7. Mudah menerima nasehat dan peringatan
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ
يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمّاً وَعُمْيَاناً
Dan orang-orang yang apabila diberi
peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai
orang-orang yang tuli dan buta.
(QS Al Furqan: 73)
Seorang Ibadurrahman mudah
untuk menerima nasehat dan peringatan. Ia berhati lunak yang mudah menerima
pelajaran. Ia tidak berpaling dari kebenaran sebagaiaman yang dilakukan oleh
orang-orang yang tuli dan buta (mata hatinya).
- 8. Meminta diberi istri dan keturunan yang baik dan menyejukkan hati
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Dan orang orang yang berkata: “Ya
Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS Al Furqan: 74)
Inilah sifat-sifat Ibadurrahman
yang begitu mulia. Tak heran Allah menjanjikan kepada mereka balasan yang baik
pula. Allah berfirman,
أُوْلَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا
وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَاماً
Mereka itulah orang yang dibalasi
dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka
disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (QS al Furqan: 75)
Semoga bermanfaat. Sholawat dan salam atas
Rasulullah.
No comments:
Post a Comment